Kamis, 16 Oktober 2008

Mandi "Sabatang Sabun"

Sekolah di "Parabek" (maksudnya MST Parabek) memiliki banyak kenangan. Karena kebersamaan dengan kawan-kawan sekolah cukup lama yaitu 6 tahun. Kawan-kawan memiliki perangai yang unik dan terkadang "bandel". Pengalaman ini terjadi sekitar tahun 1986, dimana kami masih kelas 6, saat itu kami tidak sedang belajar karena ada guru yang tidak bisa masuk. Untuk mengisi kekosongan kami main "takraw" (sepak takraw) didepan asrama baru yang berhadap-hadapan dengan ruang belajar kelas 5. Saking asiknya main takraw kami ketawa dan bercanda yang membuat suasana hiruk pikuk dan tidak menyadari bahwa anak kelas 5 cukup terganggu dengan suara-suara kami. Tiba-tiba di ujung gang kelas 6 datang alm. Inyiak Ibrahim, kami yang bermain langsung kaget dan menghentikan permainan. Melihat kami telah menghentikan permainan, inyiak (kami menyebut inyiak untuk alm. Ustad Ibrahim untuk membedakan dengan "Inyiak Syekh" untuk alm. Inyiak Syekh Ibrahim Musa, karena dua-duanya menggunakan nama Ibrahim), kembali mengajar ke kelas 5. Kawan-kawan melihat inyiak pergi, kembali melanjutkan permainan takraw. Mungkin saking asik main takraw, suara gaduh kembali terjadi, tentu mengganggu adik-adik yang lagi belajar di kelas 5. Inyiak kembali datang kelapangan permainan dan mengambil "net" takraw dan membawanya kekelas tempat ia mengajar. Alhasil permainan takraw tidak bisa dilakukan lagi. Tiba-tiba ada seorang kawan mengambil batu dan melempari atap tempat belajar anak kelas 5. Kejadian ini mengakibatkan kami tidak belajar dengan inyiak selama 2 hari. Pada hari ketiga inyiak masuk ke kelas kami dan membawa net takraw dan berkata : "Yang salah dalam kejadian tempo hari bukan net ini tapi adalah syaithan. Syaithan itu terbuat dari api maka untuk menghukum syaithan yang ada dalam di kalian maka harus dengan air. Siapa saja yang ikut main takraw 3 hari yang lalu silahkan mandi di "tabek" yang ada didepat perpustakaan". Kami yang ber 7 orang dibekali sebatang sabun cuci dan mandi sampai sabun tersebut habis. Itulah sekelumit ingatan saya tentang Madrasah Sumatera Thawalib Parabek.

1 komentar:

Tuliskan Komentar anda disini