Jumat, 31 Oktober 2008

ABU NAWAS, Bahaya KKN

KPK (Komite Pemberantasan Korupsi) saat ini sangat gencar memberantas dan menkampanyekan bahaya KKN dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Abu Nawas memberikan pelajaran berharga untuk para pelaku KKN. Ikutilah kisah berikut ini :

Pembawa kabar baik bagi Sultan biasanya mendapatkan hadiah dari Sultan. Abu Nawas memiliki kabar baik untuk Sultan. maka ia pergi ke istana untuk untuk menyampaikannya. Didepan gerbang masuk istana ia dihadang penjaga "mas mau kemana sampean?" tanya penjaga gerbang.
Abu Nawas menjawab "mau menghadap sultan!" ujarnya.
"Mau ngapain?"
"Mau menyampaikan kabar baik buat sultan."
"Mas sampean boleh saja menemui Sultan tapi dengan syarat"
"Syaratnya apaan?"
"Syaratnya adalah kalau mas dapat hadiah dari sultan separohnya buat saya,"
Sejenak Abu Nawas berfikir, lantas sambil tersenyum ia menjawab, "oke saya janji". Abu Nawas masuk ke istana tanpa dihalangi penjaga gerbang. Sesampainya didepan Sultan, Abu Nawas menceritakan kabar baik, Sultan kelihatan gembira mendengar cerita Abu Nawas. "Pilih sendiri, hadiah apa yang kau inginkan,"katanya.
"Lima puluh cambukan," jawab Abu Nawas.
Usai dicambuk Abu Nawas keluar istana. Ketika sampai di pintu gerbang istana, ia dicegat oleh penjaga.
"Hai Abu Nawas! ketika hendak masuk ke stana ini kita telah mengadakan perjanjian. Masak kau lupa pada janjimu itu? Jika engkau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau satu bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?"
"Hai penjaga pintu gerbang, apakah kau benar-benar menginginkan hadiah
Baginda yang diberikan kepada tadi?"
"lya, tentu itu kan sudah merupakan perjanjian kita?"
"Baik, aku berikan separoh hadiah yang kuterima dari Sultan!"
"Wah ternyata kau baik hati Abu Nawas. Memang harusnya begitu, kau kan sudah sering menerima hadiah dari Baginda."
Tanpa banyak cakap lagi Abu Nawas mengambil sepotong kayu lalu penjaga itu dipukulinya sebanyak dua puluh lima kali.Tentu saja orang itu
menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas telah menjadi gila dan mengadukan kelakuan Abu Nawas itu kepada Sultan.
"Ya, Tuanku Syah Alam, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang telah memukul hamba sebanyak dua puluh lima kali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohom keadilan dari Tuanku Baginda."
Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. Setelah
Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya."Hai Abu Nawas! Benarkah kau
telah memukuli penunggu pintu gerbang kota ini sebanyak dua puluh lima kali
pukulan?"
Berkata Abu Nawas,"Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima pukulan itu."
"Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau memukuli orang
itu?" tanya Baginda.
"Tuanku,"kata Abu Nawas."Hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah
mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka
hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untuk saya.
Nah pagi tadi hamba menerima hadiah lima puluh kali pukulan, maka saya
berikan pula hadiah dua puluh lima kali pukulan kepadanya sesuai dengan janji saya."
"Hai penunggu pintu gerbang, benarkah kau telah mengadakan perjanjian seperti itu dengan Abu Nawas?" tanya Baginda.
"Benar Tuanku,"jawab penunggu pintu gerbang.
"Tapi hamba tiada mengira jika Baginda memberikan hadiah pukulan."
"Hahahahaha Dasar tukang peras, sekarang kena batunya kau!"sahut Sultan."Abu Nawas tiada bersalah, bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang istana adalah orang yang suka narget, suka memeras orang! Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu sungguh aku akan memecat dan menghukum kamu!"

1 komentar:

  1. Anonim5:28 PM

    coba diterapkan d indonesia
    pasti indonesia bisa bbs kkn

    BalasHapus

Tuliskan Komentar anda disini